Senin, 24 November 2014

HBS System




Indikator HBSystem — adalah indikator yang cukup simpel dan mudah untuk digunakan sebagai alat bantu trading/analisa. Indikator ini bekerja untuk semua pair/mata uang dan timeframe, pengunaan indikator pada timeframe lebih tinggi / H1 keatas dianjurkan. Indikator ini tersedia untuk MT4.

Entri Buy :
  1. HBB dot/titik berwarna biru
  2. HBH candle berwarna biru
  3. HBF bar berjalan diatas garis nol ( 0 ) dan berubah menjadi bar biru
 Entri Sell :
  1. HBB dot/titik berwarna merah
  2. HBH candle berwarna merah
  3. HBF bar berjalan dibawah garis nol ( 0 ) dan berubah menjadi bar merah 
Exit :
  • Letakkan Stop-loss pada awal dot/titik HBB atau mengikuti setiap dot/titik yang baru
  • Take-profit bisa 2x lipat dari jarak entri ke stop-loss, atau
  • close posisi saat muncul signal valid lainnya
Dari penjelasan dan contoh gambar diatas bisa disimpulkan untuk memutuskan akan melakukan sell/buy cukup simpel yaitu hanya memastikan 3 syarat diatas terpenuhi, jika salah satu syarat ada yang tidak terpenuhi maka disiplinlah untuk tidak melakukan apa-apa sampai muncul signal valid berikutnya. Anda dapat mengunduh indikator HBS System pada link berikut:

Download: HBS System

Jumat, 21 November 2014

Range Harian

Kita perlu mengetahui pergerakan harga masing-masing pair setiap harinya. Jika kita sudah mengetahui bahwa pada sesi sebelum Eropa dan New York baru sampai 40 point (untuk 5 digit 400 point) maka pada sesi Eropa dan New York masih ada 60 point (600 point) dengan asumsi pergerakan rata-rata harian adalah 100 point atau bahkan lebih, maka kita dapat memanfaatkan range harian itu untuk ambil posisi buy atau sell.
Ini indikatornya:
Range Harian

Pivot Point

Pivot poin serta level support dan resistance dihitung dengan menggunakan open, high, low, close dari sesi trading terakhir. Oleh karena forex adalah pasar yang buka 24-jam, kebanyakan trader menggunakan waktu tutup sesi New York yaitu pukul 3:00 GMT+7 sebagai penutupan sesi trading pada hari sebelumnya.

Berikut adalah penghitungan pivot poin:
Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3

Kemudian kita akan menghitung level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus:

  1. Level support dan resistance pertama:
    Resistance pertama (R1) = (2 x PP) - Low
    Support pertama (S1) = (2 x PP) - High

  2. Level support dan resistance kedua:
    Resistance kedua = PP + (High - Low)
    Support kedua = PP - (High - Low)

  3. Level support dan resistance ketiga:
    Resistance ketiga = High + 2(PP - Low)
    Support ketiga = Low - 2(High - PP)

Namun Anda tidak perlu mengambil kalkulator untuk menghitungnya, karena ada indikator pivot point yang praktis dan otomatis.


Nah, ini indikatornya:
Pivot Points

Indikator Auto Fibonacci

Semua trader sudah tahu bahwa salah satu tool yang paling banyak digunakan oleh para trader seluruh dunia adalah indikator Fibonacci. Di dalam MT4 sudah ada tool ini, kita dapat menggunakannya dalam perdagangan forex. Cara penggunaannya adalah dengan mencari titik Swing High dan Swing Low. Namun, banyak di antara trader yang masih bingung untuk menentukan swing high dan swing low. Oleh karena itu ada indikator Fibonacci yang dapat menempatkan diri secara otomatis pada titik swing high maupun swing low, bagaimanapun trend yang sedang terjadi, yaitu "Auto Fibonacci". Berikut gambarnya:
klik gambar untuk memperbesar

Jika Anda ingin mencoba, silahkan dapat didownload di: SINI

Strategi Tanpa Arah

Untuk anda yang menghadapi kebingungan membaca arah market, salah satu solusi agar tetap bisa profit adalah dengan memasang jebakan. Strategi jebakan tidak harus dilakukan pada saat munculnya berta fundamental saja tapi juga bisa diaplikasikan sehari hari.
Supaya lebih populer strategi ini kita namakan Strategi Tanpa Arah , dengan asumsi bahwa kita tidak tahu arah selanjutnya atau kita ragu kemana arah market berikutnya. Walaupun strategi ini hampir mirip dengan strategi perangkap 2 arah tapi strategi ini punya aturan main tersendiri dalam penggunaannya sehari hari yaitu bahwa strategi ini akan efektif pada saat market sedang sepi tanpa harus memperhatikan berita fundamental.
Jika anda percaya, tingkat keberhasilan meraih profit harian yang besar menggunakan strategi ini tergolong tinggi . Kenapa bisa begitu ?
Logikanya adalah bahwa market terdiri dari 2 kondisi yaitu kondisi sepi dan kondisi ramai (volatile). Kedua kondisi ini telah terjadi berulang-ulang seperti sebuah siklus dan hal ini akan terus berlanjut. Saat kondisi market sepi grafiknya akan cenderung mendatar sedangkan saat volatile market akan bergerak panjang, lurus dan cepat walaupun ada kalanya terjadi pola chaos.
Jika dipahami lebih dalam, terjadinya market yang bergerak volatile adalah karena banyaknya order dalam waktu yang bersamaan atau serentak kemudian diikuti banyaknya order baru yang berturutan mengikutinya. Artinya sebelum kondisi volatile itu terjadi ,bisa dikatakan market dalam kondisi sepi.
Nah pada saat sedang sepi inilah kita pasang pending order dengan harapan saat kondisi sepi berakhir dan digantikan oleh kondisi volatile dengan grafik yang bergerak lurus , pending order kita tersentuh hingga akhirnya menghasilkan profit .
Jadi fokus kita dalam menjalankan strategi tanpa arah ini adalah melihat kondisi market apakah sedang sepi atau tidak. Kita bisa mengabaikan berita fundamental atau bahkan pola grafik sebelumnya .
Lalu seperti apa market yang sedang sepi itu ?
Ciri dari market sedang sepi adalah :
1. Bentuk candlestik penyusun grafik yang relatif kecil .
2. Bolliger band mengerucut atau mendatar namun sempit.
3. Arah grafik relatif datar.
Kapan market sepi terjadi ?
Lebih tepatnya tergantung pair yang akan ditradingkan. Untuk pair berbasis mata uang eropa seperti GBP/USD , EUR/USD atau lainnya kondisi sepi lebih banyak terjadi dibawah pukul 12:00 WIB atau sebelum market sesi eropa dibuka. Logikanya, sebelum market eropa buka sektor riil yang melakukan transaksi menggunakan mata uang zona eropa tersebut sangat sedikit , tapi begitu pasar di eropa buka , artinya jam kerja eropa dimulai ,banyak sekali perusahaan dan lembaga keuangan di eropa yang melakukan transaksi. Tentu saja alat pembayarannya adalah menggunakan mata uang kawasan disana. Sehingga setelah dibuka sesi eropa nilai mata uangnya akan bergerak.
Seperti ini contohnya :

 atau seperti ini:


Indikator yang digunakan adalah bollinger band periode 12 dan deviasi 2 dengan time frame yang digunakan adalah 1 jam .
Aturan mainnya :
1. Tunggu sampai nilai close candle mendekati garis bollingerband tengah
2. Pasang pending order berupa Buy Stop beberapa pips diatas garis bollinger atas serta pasang order Sell Stop beberapa pips dibawah garis bollinger bawah. Seperti ini :

 

2. Letakan Stoploss pada garis bollinger band tengah
3. Target profit 60 pips – 120 pips
4. Jika market menyentuh salah satu pending order kita, biarkan sampai profitnya sebesar   jarak stoploss . Lalu tutup order yang tidak tersentuh.
Dan seperti inilah contoh pergerakan panjang setelah kondisi sepi :

Ada sebuah acuan yang bisa dipakai untuk memperkirakan arah market selanjutnya walaupun saat ini kita sudah pasang jebakan. Yaitu :
” Market yang cenderung kebawah akan breakout naik “
Alasannya gerakan mendatar yang cenderung kebawah menunjukan ketidakmampuan seller menekan harga lebih rendah. Oleh karena itu masuknya buyer dengan sedikit hantaman saja akan membuat kendali seller lepas , sehingga market bergerak naik. Begitu juga sebaliknya , seperti ini konsepnya :




Sumber : http://siembah.com/forex-strategi-tanpa-arah

Strategi Hedging

Hedging menurut arti katanya adalah melindungi nilai . Dalam forex trading , aksi hedging berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating nya tetap sama.
Hedging biasanya dilakukan ketika posisi yang kita buka mengalami kerugian.Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar , kita kunci dengan teknik hedging ini .
Sehingga selanjutnya Hedging ini dikenal juga dengan istilah Locking ( mengunci) karena saat kita menggunakan teknik hedging ini posisi kita terkunci yang membuat nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.
Misalnya :
Saat ini nilai GBP/USD adalah 1.5600 .
Saya memprediksi GBP/USD akan naik menuju 1.5700 ,sehingga saya membuka posisi buy .
Beberapa menit kemudian ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi saya ,yaitu turun ke 1.5580 . Artinya posisi buy saya rugi 20 point.
Agar kerugian ini tidak bertambah besar , saya membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi pertama , yaitu membuka posisi sell di level 1.5580.
Seandainya selanjutnya market turun lagi ke level 1.5550 maka kerugian saya tetap 20 point, karena posisi pertama rugi 50 point (1.5600 – 1.5580) dan posisi kedua untung 30 point (1.5580-1.5550) .
Begitupun seandainya market naik ke level 1.5620 , saya tetap rugi 20 point karena posisi pertama untung 20 point dan posisi kedua rugi 40 point (1.5620-1.5580) .
Dengan demikian kemanapun market selanjutnya bergerak, karena menggunakan strategi hedging kerugian saya tetap terkunci sebesar 20 point.
Lalu apa bisa dengan kondisi yang terkunci rugi 20 point diatas berubah menjadi profit ?
Tentu saja . Selama kita bisa membuka kunci tersebut pada kondisi yang tepat.
Dan kondisi terbaik untuk menutup posisi yang menggunakan strategi hedging itu adalah ketika kita yakin bahwa selanjutnya market akan bergerak kuat ke salah satu arah , misalnya saat terjadi konvergen atau divergen.
Contoh :
Saya membuka posisi buy di 1.5550 lalu membuka sell di 1.5500 .
Kemudian pada saat market berada di level 1.5450 terjadi konvergen.
Yang harus dilakukan adalah menutup posisi sell saya yang sedang untung 50 point. Sehingga saya mendapat profit 50 point.
Karena konvergen , maka beberapa saat kemudian market memantul naik melebihi level 1.5500 , misalnya ke level 1.5525 .
Pada saat itu saya menutup posisi buy saya yang sedang rugi 25 point.Sehingga loss 25 point .
Setelah kedua posisi tersebut ditutup, akumulasinya adalah = profit 50 point (posisi sell ) + loss 25 point (posisi buy )
Totalnya = profit 25 point.
Itulah strategi hedging forex , yaitu strategi yang paling sering sering digunakan oleh para trader untuk memperkecil resiko kerugian .
Strategi hedging ini bisa kita gunakan dalam trading kita sehari hari . Namun sarannya adalah :
- Jika market sedang bergerak tak menentu, dan kita tidak yakin dengan arah trend selanjutnya , maka sebaiknya menutup kedua posisi yang sedang dilakukan hedging.
- Tapi jika kita yakin selanjutnya market bergerak ke salah satu arah dengan kuat, maka kita tutup salah satu posisi yaitu yang erlawanan dengan arah prediksi kita. Dengan harapan posisi yang terbuka bisa meraih keuntungan lebih besar dari kerugian posisi yang telah ditutup .

Sumber : http://siembah.com/hedging-forex-strategi

Teknik Averaging

Untuk memperkecil kerugian ketika posisi kita berlawanan arah dengan trend ,serta untuk memaksimalkan keuntungan disaat posisi kita searah dengan trend , kita bisa menggunakan Strategi Averaging.
Averaging berdasarkan arti katanya adalah merata-ratakan . Dalam hal membuka posisi , strategi averaging ini berguna untuk merata-ratakan harga pembukaan posisi . Dimana pada suatu level tertentu ,apapun kondisi marketnya nilai posisi yang kita buka adalah IMPAS .
Dalam trading , arti Averaging adalah membuka lagi posisi baru sesuai dengan posisi lama meskipun saat ini harga bergerak berlawanan , dengan keyakinan bahwa market akan segera bergerak sesuai dengan prediksi kita.
Dilihat dari tujuannya , strategi averaging digunakan untuk :
1. Memperbesar keuntungan
Misalnya :
Saya memprediksi market akan naik , sehingga saya membuka posisi buy . Beberapa saat kemudian ternyata market memang naik , namun saya melihat market akan naik lebih tinggi lagi. Sehingga saya membuka posisi buy lagi . Karena saya masih berpikir market sangat kuat untuk naik lagi , saya membuka posisi buy lagi .
Pada saat market meninggi , kini saya memiliki 3 posisi buy yang sedang profit .Maka jika saya menutup ketiga posisi tersebut , profit saya lebih banyak jika dibandingkan dengan tidak melakukan averaging.
2. Mempercepat Impas pada kondisi rugi.
Misalnya :
Saya memprediksi market akan naik , lalu saya membuka posisi buy . Beberapa saat kemudian ternyata market menurun, artinya berlawanan dengan prediksi .Namun karena saya yakin market akan segera naik , maka saya membukaposisi kedua yaitu buy lagi .
Sehingga kini harga open posisi saya adalah rata-rata dari 2 harga open posisi yang terbuka.
Ketika market balik arah naik , dan menyentuh level rata-rata harga pembukaan 2 posisi , maka posisi saya sudah tidak rugi lagi melainkan impas. Jika market terus meninggi maka sudah tentu posisi saya profit lebih besar.
Tips dalam melakukan averaging :
- Untuk market yang bergerak sesuai prediksi , lakukan averaging sebelum market menemui titik jenuh .
- Untuk market yang bergerak berlawanan dengan prediksi , lakukan averaging ketika market memasuki zona jenuh .
Strategi forex averaging ini sangat membantu untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit. Dalam penggunaannya kita harus mengawasi kondisi kejenuhan pasar .

http://siembah.com/strategi-averaging-forex-trading

Strategi Swithcing

Ada kalanya market bergerak tidak sesuai prediksi kita , sehingga posisi yang telah kita buka menjadi rugi.Namun dalam kondisi seperti itu kita masih bisa mengupayakan agar berubah menjadi untung yaitu dengan melakukan switching.
Switching berdasarkan arti kata adalah mengganti . Dalam forex trading ,strategi switching adalah melakukan pergantian arah dengan menutup posisi yang sedang merugi lalu membuka posisi baru dengan arah berlawanan dari posisi yang telah ditutup dengan harapan keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari kerugian pada posisi pertama yang sudah ditutup.
Misalnya :
Saat ini harga GBP/USD adalah 1.5500 . Saya memprediksi BGP/USD akan naik menuju 1.5600 . Oleh karena itu saya membuka posisi buy . Selang berapa jam ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi saya, GBP/USD Turun dan saat ini berada di level 1.5450 .Artinya posisi buy saya rugi 50 point.
Setelah dianalisa ulang , ternyata GBP/USD akan semakin turun menuju level 1.5350 .
Agar hari ini saya tidak rugi , saya putuskan untuk menutup posisi buy saya dengan kerugian 50 point dan membuka posisi sell baru .
Setelah beberapa jam ternyata benar bahwa market bergerak sesuai hasil analisa kedua yaitu turun,dan kini berada di level 1.5375
Akhirnya setelah merasa profit yang didapatkan cukup , maka saya menutup posisi sell saya dengan profit 75 point.
Dari akumulasi 2 transaksi diatas dengan melakukan switching, hari ini saya profit sebesar 25 point yaitu dari keuntungan 75 point dikurangi kerugian 50 point.

Tips dalam melakukan strategi switching :
- Lakukan switching dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan posisi kedua melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
– Sebaiknya lakukan switching ketika trend besar akan terbentuk ,yaitu ketika terjadi breakout band .
Strategi forex switching ini memerlukan sebuah analisa yang meyakinkan , karena jika tidak yakin dengan prediksi yang kedua,sebaiknya hanya melakukan cut loss posisi pertama saja tanpa harus diteruskan dengan switching. Jika tetap dipaksakan bisa jadi kita terombang ambing oleh pasar dan malah menderita kerugian 2 kali lipat .

Sumber : http://siembah.com/strategi-forex-switching

Apa itu Indikator?



Apa sebenarnya indikator itu ?
Indikator adalah sebuah alat atau tool yang memberikan data dari hasil perhitungan formula tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi market sehingga trader bisa memprediksi arah market selanjutnya .
Dalam dunia trading forex istilah indikator ini lebih dikenal dengan indikator forex.
Jumlah indikator forex sampai sat ini telah mencapai ratusan dan masih akan terus diciptakan indikator baru lagi untuk lebih membantu trader menghasilkan profit.
Dilihat dari periode pembuatannya indikator forex ini dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Indikator klasik , contohnya : trend line , moving average
2. Indikator modern, seperti : ADX, Ichimoku kinkoHiyo dan lainnya
kemudian berdasarkan fungsinya indikator forex dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Indikator untuk menentukan trend , misalnya : parabolic SAR , moving average , Bollinger band
2. Indikator untuk mengukur kejenuhan pasar, contohnya : RSI, Stochastic oscilator
3. Indikator untuk mengukur kondisi pasar , misalnya : Bollinger bands , Volume
Dilihat dari tampilannya indikator forex dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Indikator Oscilator , yaitu indikator yang tampilannya pada windows tersendiri yang gerakannya bolak balik pada batasan nilai tertentu .Misalnya :RSI, Stochastic oscilator
2. Indikator Trend , yaitu indikator yang tampilannya menyatu pada grafik yang sedang dianalisa , misalnya : moving average
Dalam penggunaannya , biasanya ketika melakukan analisa kita hanya menggunakan 1 sampai 3 jenis indikator saja. Karena semakin banyak indikator yang digunakan , semakin menimbulkan kebingungan dan keraguan untuk masuk pasar dan membuka posisi .
Selain itu penggunaan indikator juga disesuaikan dengan strategi yang digunakan , misalnya jika kita menggunakan strategi breakout, maka indikator yang diperlukan adalah bollinger band dan volume .
Namun pada intinya penggunaan indikator ini harus bijaksana sesuai tujuan awal bahwa fungsi indikator adalah untuk membantu trader memprediksi arah market berikutnya.