Ini adalah silabus kelas IV Semester I:
1. Silabus Tema I
2. Silabus Tema II
3. Silabus Tema III
4. Silabus Tema IV
5. Silabus Tema V
Selasa, 25 November 2014
Senin, 24 November 2014
HBS System
Indikator HBSystem —
adalah indikator yang cukup simpel dan mudah untuk digunakan sebagai alat bantu
trading/analisa. Indikator ini bekerja untuk semua pair/mata uang dan
timeframe, pengunaan indikator pada timeframe lebih tinggi / H1 keatas
dianjurkan. Indikator ini tersedia untuk MT4.
Entri Buy :
- HBB dot/titik berwarna biru
- HBH candle berwarna biru
- HBF bar berjalan diatas garis nol ( 0 ) dan berubah menjadi bar biru
Entri Sell :
- HBB dot/titik berwarna merah
- HBH candle berwarna merah
- HBF bar berjalan dibawah garis nol ( 0 ) dan berubah menjadi bar merah
- Letakkan Stop-loss pada awal dot/titik HBB atau mengikuti setiap dot/titik yang baru
- Take-profit bisa 2x lipat dari jarak entri ke stop-loss, atau
- close posisi saat muncul signal valid lainnya
Dari penjelasan dan contoh gambar diatas bisa disimpulkan
untuk memutuskan akan melakukan sell/buy cukup simpel yaitu hanya memastikan 3
syarat diatas terpenuhi, jika salah satu syarat ada yang tidak terpenuhi maka
disiplinlah untuk tidak melakukan apa-apa sampai muncul signal valid
berikutnya. Anda dapat mengunduh indikator HBS System pada link berikut:
Download: HBS System
Jumat, 21 November 2014
Range Harian
Kita perlu mengetahui pergerakan harga masing-masing pair setiap harinya. Jika kita sudah mengetahui bahwa pada sesi sebelum Eropa dan New York baru sampai 40 point (untuk 5 digit 400 point) maka pada sesi Eropa dan New York masih ada 60 point (600 point) dengan asumsi pergerakan rata-rata harian adalah 100 point atau bahkan lebih, maka kita dapat memanfaatkan range harian itu untuk ambil posisi buy atau sell.
Ini indikatornya:
Range Harian
Ini indikatornya:
Range Harian
Pivot Point
Pivot poin serta level support dan resistance dihitung dengan menggunakan open, high, low,
close dari sesi trading terakhir. Oleh karena forex adalah pasar yang buka 24-jam, kebanyakan
trader menggunakan waktu tutup sesi New York yaitu pukul 3:00 GMT+7 sebagai penutupan sesi
trading pada hari sebelumnya.
Berikut adalah penghitungan pivot poin:
Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3
Kemudian kita akan menghitung level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus:
Namun Anda tidak perlu mengambil kalkulator untuk menghitungnya, karena ada indikator pivot point yang praktis dan otomatis.
Nah, ini indikatornya:
Pivot Points
Berikut adalah penghitungan pivot poin:
Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3
Kemudian kita akan menghitung level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus:
- Level support dan resistance pertama:
Resistance pertama (R1) = (2 x PP) - Low
Support pertama (S1) = (2 x PP) - High
- Level support dan resistance kedua:
Resistance kedua = PP + (High - Low)
Support kedua = PP - (High - Low)
- Level support dan resistance ketiga:
Resistance ketiga = High + 2(PP - Low)
Support ketiga = Low - 2(High - PP)
Namun Anda tidak perlu mengambil kalkulator untuk menghitungnya, karena ada indikator pivot point yang praktis dan otomatis.
Nah, ini indikatornya:
Pivot Points
Indikator Auto Fibonacci
Semua trader sudah tahu bahwa salah satu tool yang paling banyak digunakan oleh para trader seluruh dunia adalah indikator Fibonacci. Di dalam MT4 sudah ada tool ini, kita dapat menggunakannya dalam perdagangan forex. Cara penggunaannya adalah dengan mencari titik Swing High dan Swing Low. Namun, banyak di antara trader yang masih bingung untuk menentukan swing high dan swing low. Oleh karena itu ada indikator Fibonacci yang dapat menempatkan diri secara otomatis pada titik swing high maupun swing low, bagaimanapun trend yang sedang terjadi, yaitu "Auto Fibonacci". Berikut gambarnya:
Jika Anda ingin mencoba, silahkan dapat didownload di: SINI
klik gambar untuk memperbesar
Jika Anda ingin mencoba, silahkan dapat didownload di: SINI
Strategi Tanpa Arah
Untuk anda yang menghadapi kebingungan membaca
arah market, salah satu solusi agar tetap bisa profit adalah dengan
memasang jebakan. Strategi jebakan tidak harus dilakukan pada saat
munculnya berta fundamental saja tapi juga bisa diaplikasikan sehari
hari.
Supaya lebih populer strategi ini kita namakan Strategi Tanpa Arah
, dengan asumsi bahwa kita tidak tahu arah selanjutnya atau kita ragu
kemana arah market berikutnya. Walaupun strategi ini hampir mirip dengan
strategi perangkap 2 arah tapi strategi ini punya aturan main
tersendiri dalam penggunaannya sehari hari yaitu bahwa strategi ini akan
efektif pada saat market sedang sepi tanpa harus memperhatikan berita
fundamental.
Jika anda percaya, tingkat keberhasilan meraih profit harian yang besar menggunakan strategi ini tergolong tinggi . Kenapa bisa begitu ?
Logikanya
adalah bahwa market terdiri dari 2 kondisi yaitu kondisi sepi dan
kondisi ramai (volatile). Kedua kondisi ini telah terjadi berulang-ulang
seperti sebuah siklus dan hal ini akan terus berlanjut. Saat kondisi
market sepi grafiknya akan cenderung mendatar sedangkan saat volatile
market akan bergerak panjang, lurus dan cepat walaupun ada kalanya
terjadi pola chaos.
Jika
dipahami lebih dalam, terjadinya market yang bergerak volatile adalah
karena banyaknya order dalam waktu yang bersamaan atau serentak kemudian
diikuti banyaknya order baru yang berturutan mengikutinya. Artinya
sebelum kondisi volatile itu terjadi ,bisa dikatakan market dalam
kondisi sepi.
Nah pada saat sedang sepi
inilah kita pasang pending order dengan harapan saat kondisi sepi
berakhir dan digantikan oleh kondisi volatile dengan grafik yang
bergerak lurus , pending order kita tersentuh hingga akhirnya
menghasilkan profit .
Jadi
fokus kita dalam menjalankan strategi tanpa arah ini adalah melihat
kondisi market apakah sedang sepi atau tidak. Kita bisa mengabaikan
berita fundamental atau bahkan pola grafik sebelumnya .
Lalu seperti apa market yang sedang sepi itu ?
Ciri dari market sedang sepi adalah :
1. Bentuk candlestik penyusun grafik yang relatif kecil .
2. Bolliger band mengerucut atau mendatar namun sempit.
3. Arah grafik relatif datar.
2. Bolliger band mengerucut atau mendatar namun sempit.
3. Arah grafik relatif datar.
Kapan market sepi terjadi ?
Lebih
tepatnya tergantung pair yang akan ditradingkan. Untuk pair berbasis
mata uang eropa seperti GBP/USD , EUR/USD atau lainnya kondisi sepi
lebih banyak terjadi dibawah pukul 12:00 WIB atau sebelum market sesi
eropa dibuka. Logikanya, sebelum market eropa buka sektor riil yang
melakukan transaksi menggunakan mata uang zona eropa tersebut sangat
sedikit , tapi begitu pasar di eropa buka , artinya jam kerja eropa
dimulai ,banyak sekali perusahaan dan lembaga keuangan di eropa yang
melakukan transaksi. Tentu saja alat pembayarannya adalah menggunakan
mata uang kawasan disana. Sehingga setelah dibuka sesi eropa nilai mata
uangnya akan bergerak.
Seperti ini contohnya :
atau seperti ini:
Indikator yang digunakan adalah bollinger band periode 12 dan deviasi 2 dengan time frame yang digunakan adalah 1 jam .
Aturan mainnya :
1. Tunggu sampai nilai close candle mendekati garis bollingerband tengah
2.
Pasang pending order berupa Buy Stop beberapa pips diatas garis
bollinger atas serta pasang order Sell Stop beberapa pips dibawah garis
bollinger bawah. Seperti ini :
2. Letakan Stoploss pada garis bollinger band tengah
3. Target profit 60 pips – 120 pips
4. Jika market menyentuh salah satu pending order kita, biarkan sampai profitnya sebesar jarak stoploss . Lalu tutup order yang tidak tersentuh.
3. Target profit 60 pips – 120 pips
4. Jika market menyentuh salah satu pending order kita, biarkan sampai profitnya sebesar jarak stoploss . Lalu tutup order yang tidak tersentuh.
Dan seperti inilah contoh pergerakan panjang setelah kondisi sepi :
Ada sebuah
acuan yang bisa dipakai untuk memperkirakan arah market selanjutnya
walaupun saat ini kita sudah pasang jebakan. Yaitu :
” Market yang cenderung kebawah akan breakout naik “
Alasannya
gerakan mendatar yang cenderung kebawah menunjukan ketidakmampuan
seller menekan harga lebih rendah. Oleh karena itu masuknya buyer dengan
sedikit hantaman saja akan membuat kendali seller lepas , sehingga
market bergerak naik. Begitu juga sebaliknya , seperti ini konsepnya :
Sumber : http://siembah.com/forex-strategi-tanpa-arah
Strategi Hedging
Hedging menurut arti
katanya adalah melindungi nilai . Dalam forex trading , aksi hedging
berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga
naik atau turun nilai floating nya tetap sama.
Hedging
biasanya dilakukan ketika posisi yang kita buka mengalami
kerugian.Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar , kita kunci dengan
teknik hedging ini .
Sehingga selanjutnya Hedging
ini dikenal juga dengan istilah Locking ( mengunci) karena saat kita
menggunakan teknik hedging ini posisi kita terkunci yang membuat nilai
keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.
Misalnya :
Saat ini nilai GBP/USD adalah 1.5600 .
Saya memprediksi GBP/USD akan naik menuju 1.5700 ,sehingga saya membuka posisi buy .
Beberapa menit kemudian ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi saya ,yaitu turun ke 1.5580 . Artinya posisi buy saya rugi 20 point.
Saya memprediksi GBP/USD akan naik menuju 1.5700 ,sehingga saya membuka posisi buy .
Beberapa menit kemudian ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi saya ,yaitu turun ke 1.5580 . Artinya posisi buy saya rugi 20 point.
Agar kerugian ini
tidak bertambah besar , saya membuka posisi baru yang berlawanan dengan
posisi pertama , yaitu membuka posisi sell di level 1.5580.
Seandainya
selanjutnya market turun lagi ke level 1.5550 maka kerugian saya tetap
20 point, karena posisi pertama rugi 50 point (1.5600 – 1.5580) dan
posisi kedua untung 30 point (1.5580-1.5550) .
Begitupun
seandainya market naik ke level 1.5620 , saya tetap rugi 20 point
karena posisi pertama untung 20 point dan posisi kedua rugi 40 point
(1.5620-1.5580) .
Dengan
demikian kemanapun market selanjutnya bergerak, karena menggunakan
strategi hedging kerugian saya tetap terkunci sebesar 20 point.
Lalu apa bisa dengan kondisi yang terkunci rugi 20 point diatas berubah menjadi profit ?
Tentu saja . Selama kita bisa membuka kunci tersebut pada kondisi yang tepat.
Dan
kondisi terbaik untuk menutup posisi yang menggunakan strategi hedging
itu adalah ketika kita yakin bahwa selanjutnya market akan bergerak kuat
ke salah satu arah , misalnya saat terjadi konvergen atau divergen.
Contoh :
Saya membuka posisi buy di 1.5550 lalu membuka sell di 1.5500 .
Kemudian pada saat market berada di level 1.5450 terjadi konvergen.
Yang harus dilakukan adalah menutup posisi sell saya yang sedang untung 50 point. Sehingga saya mendapat profit 50 point.
Karena konvergen , maka beberapa saat kemudian market memantul naik melebihi level 1.5500 , misalnya ke level 1.5525 .
Pada saat itu saya menutup posisi buy saya yang sedang rugi 25 point.Sehingga loss 25 point .
Setelah kedua posisi tersebut ditutup, akumulasinya adalah = profit 50 point (posisi sell ) + loss 25 point (posisi buy )
Totalnya = profit 25 point.
Totalnya = profit 25 point.
Itulah
strategi hedging forex , yaitu strategi yang paling sering sering
digunakan oleh para trader untuk memperkecil resiko kerugian .
Strategi hedging ini bisa kita gunakan dalam trading kita sehari hari . Namun sarannya adalah :
-
Jika market sedang bergerak tak menentu, dan kita tidak yakin dengan
arah trend selanjutnya , maka sebaiknya menutup kedua posisi yang sedang
dilakukan hedging.
-
Tapi jika kita yakin selanjutnya market bergerak ke salah satu arah
dengan kuat, maka kita tutup salah satu posisi yaitu yang erlawanan
dengan arah prediksi kita. Dengan harapan posisi yang terbuka bisa
meraih keuntungan lebih besar dari kerugian posisi yang telah ditutup .
Sumber : http://siembah.com/hedging-forex-strategi
Sumber : http://siembah.com/hedging-forex-strategi
Teknik Averaging
Untuk memperkecil kerugian
ketika posisi kita berlawanan arah dengan trend ,serta untuk
memaksimalkan keuntungan disaat posisi kita searah dengan trend , kita
bisa menggunakan Strategi Averaging.
Averaging berdasarkan arti
katanya adalah merata-ratakan . Dalam hal membuka posisi , strategi
averaging ini berguna untuk merata-ratakan harga pembukaan posisi .
Dimana pada suatu level tertentu ,apapun kondisi marketnya nilai posisi
yang kita buka adalah IMPAS .
Dalam trading , arti
Averaging adalah membuka lagi posisi baru sesuai dengan posisi lama
meskipun saat ini harga bergerak berlawanan , dengan keyakinan bahwa
market akan segera bergerak sesuai dengan prediksi kita.
Dilihat dari tujuannya , strategi averaging digunakan untuk :
1. Memperbesar keuntungan
Misalnya :
Saya memprediksi market akan naik , sehingga saya membuka posisi buy .
Beberapa saat kemudian ternyata market memang naik , namun saya melihat
market akan naik lebih tinggi lagi. Sehingga saya membuka posisi buy
lagi . Karena saya masih berpikir market sangat kuat untuk naik lagi , saya membuka posisi buy lagi .
Pada
saat market meninggi , kini saya memiliki 3 posisi buy yang sedang
profit .Maka jika saya menutup ketiga posisi tersebut , profit saya
lebih banyak jika dibandingkan dengan tidak melakukan averaging.
2. Mempercepat Impas pada kondisi rugi.
Misalnya :
Saya memprediksi market akan naik , lalu saya membuka posisi buy .
Beberapa saat kemudian ternyata market menurun, artinya berlawanan
dengan prediksi .Namun karena saya yakin market akan segera naik , maka
saya membukaposisi kedua yaitu buy lagi .
Sehingga kini harga open posisi saya adalah rata-rata dari 2 harga open posisi yang terbuka.
Ketika
market balik arah naik , dan menyentuh level rata-rata harga pembukaan 2
posisi , maka posisi saya sudah tidak rugi lagi melainkan impas. Jika market terus meninggi maka sudah tentu posisi saya profit lebih besar.
Tips dalam melakukan averaging :
- Untuk market yang bergerak sesuai prediksi , lakukan averaging sebelum market menemui titik jenuh .
- Untuk market yang bergerak berlawanan dengan prediksi , lakukan averaging ketika market memasuki zona jenuh .
Strategi forex averaging
ini sangat membantu untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan
profit. Dalam penggunaannya kita harus mengawasi kondisi kejenuhan pasar
.
http://siembah.com/strategi-averaging-forex-trading
Strategi Swithcing
Ada kalanya market
bergerak tidak sesuai prediksi kita , sehingga posisi yang telah kita
buka menjadi rugi.Namun dalam kondisi seperti itu kita masih bisa
mengupayakan agar berubah menjadi untung yaitu dengan melakukan
switching.
Switching berdasarkan arti
kata adalah mengganti . Dalam forex trading ,strategi switching adalah
melakukan pergantian arah dengan menutup posisi yang sedang merugi lalu
membuka posisi baru dengan arah berlawanan dari posisi yang telah
ditutup dengan harapan keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar
dari kerugian pada posisi pertama yang sudah ditutup.
Misalnya :
Saat
ini harga GBP/USD adalah 1.5500 . Saya memprediksi BGP/USD akan naik
menuju 1.5600 . Oleh karena itu saya membuka posisi buy .
Selang berapa jam ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi
saya, GBP/USD Turun dan saat ini berada di level 1.5450 .Artinya posisi
buy saya rugi 50 point.
Setelah dianalisa ulang , ternyata GBP/USD akan semakin turun menuju level 1.5350 .
Agar hari ini saya tidak rugi , saya putuskan untuk menutup posisi buy saya dengan kerugian 50 point dan membuka posisi sell baru .
Setelah beberapa jam ternyata benar bahwa market bergerak sesuai hasil analisa kedua yaitu turun,dan kini berada di level 1.5375
Akhirnya setelah merasa profit yang didapatkan cukup , maka saya menutup posisi sell saya dengan profit 75 point.
Dari
akumulasi 2 transaksi diatas dengan melakukan switching, hari ini saya
profit sebesar 25 point yaitu dari keuntungan 75 point dikurangi
kerugian 50 point.
Tips dalam melakukan strategi switching :
Sumber : http://siembah.com/strategi-forex-switching
Tips dalam melakukan strategi switching :
-
Lakukan switching dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan
posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan posisi kedua melebihi
nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
– Sebaiknya lakukan switching ketika trend besar akan terbentuk ,yaitu ketika terjadi breakout band .
– Sebaiknya lakukan switching ketika trend besar akan terbentuk ,yaitu ketika terjadi breakout band .
Strategi forex switching
ini memerlukan sebuah analisa yang meyakinkan , karena jika tidak yakin
dengan prediksi yang kedua,sebaiknya hanya melakukan cut loss posisi
pertama saja tanpa harus diteruskan dengan switching. Jika tetap
dipaksakan bisa jadi kita terombang ambing oleh pasar dan malah
menderita kerugian 2 kali lipat .
Sumber : http://siembah.com/strategi-forex-switching
Apa itu Indikator?
Apa sebenarnya indikator itu ?
Indikator adalah sebuah alat atau tool yang memberikan data
dari hasil perhitungan formula tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi
market sehingga trader bisa memprediksi arah market selanjutnya .
Dalam dunia trading forex istilah indikator ini lebih
dikenal dengan indikator forex.
Jumlah indikator forex sampai sat ini telah mencapai
ratusan dan masih akan terus diciptakan indikator baru lagi untuk lebih
membantu trader menghasilkan profit.
Dilihat dari periode pembuatannya indikator forex ini
dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Indikator klasik , contohnya : trend line , moving
average
2. Indikator modern, seperti : ADX, Ichimoku kinkoHiyo dan
lainnya
kemudian berdasarkan fungsinya indikator forex dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Indikator untuk menentukan trend , misalnya : parabolic
SAR , moving average , Bollinger band
2. Indikator untuk mengukur kejenuhan pasar, contohnya :
RSI, Stochastic oscilator
3. Indikator untuk mengukur kondisi pasar , misalnya :
Bollinger bands , Volume
Dilihat dari tampilannya indikator forex dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Indikator Oscilator , yaitu indikator yang tampilannya
pada windows tersendiri yang gerakannya bolak balik pada batasan nilai tertentu
.Misalnya :RSI, Stochastic oscilator
2. Indikator Trend , yaitu indikator yang tampilannya
menyatu pada grafik yang sedang dianalisa , misalnya : moving average
Dalam penggunaannya , biasanya ketika melakukan analisa
kita hanya menggunakan 1 sampai 3 jenis indikator saja. Karena semakin banyak
indikator yang digunakan , semakin menimbulkan kebingungan dan keraguan untuk
masuk pasar dan membuka posisi .
Selain itu penggunaan indikator juga disesuaikan dengan
strategi yang digunakan , misalnya jika kita menggunakan strategi breakout,
maka indikator yang diperlukan adalah bollinger band dan volume .
Namun pada intinya penggunaan indikator ini harus bijaksana
sesuai tujuan awal bahwa fungsi indikator adalah untuk membantu trader
memprediksi arah market berikutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)